-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Paslon JADIMI Tomy Satria Akui Pertumbuhan Ekonomi di Tahun 2020 Hanya 0,43 Persen

Selasa, 5 November 2024 | 3:12 PTG WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-05T08:12:50Z


SimpulIndonesia.com
_BULUKUMBA - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulukumba, menjadi salah satu pembahasan dalam debat kandidat Pilkada Bulukumba 2024, Minggu (3/11/2024) lalu.



Dua pasangan calon, saling adu data terkait dengan pertumbuhan ekonomi di kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi ini. 


Paslon nomor urut 1, Tomy Satria Yulianto, mengakui jika di masa pemerintahannya lalu, pertumbuhan ekonomi Bulukumba memang jeblok hingga 0,43 persen. 


Itu disebabkan karena dampak pandemi Covid 19 yang melanda dunia kala itu. 


"Pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 itu bukan 0,0 tapi 0,43. Tolong dikoreksi oleh Bappeda. Bahwa pertumbuhan ekonomi kita 0,43 di tengah pandemi," kata Tomy Satria. 


Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintahan Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf. 


Keduanya harus memulihkan kondisi ekonomi Bulukumba yang sedang terpuruk di awal pemerintahannya. 


Wakil Ketua DPRD Bulukumba, Fahidin HDK, membenarkan hal tersebut. 


Menurut Fahidin, kondisi Bulukumba di awal pemerintahan HB memang sedang dalam kondisi kurang baik. 


Namun, setahun setelahnya, Andi Utta - Edy Manaf berhasil mengangkat pertumbuhan ekonomi Bulukumba dari 0,43 persen menjadi 4,36 persen. 


"Iya, dibanding provinsi mengalami kontraksi 0,7 persen, secara nasional minus 2,07 persen. Tetapi pada tahun 2021 kita mengalami lompatan, menjadi 4,36 persen," jelas Fahidin. 


"Itu artinya, pemerintah bisa dengan sigap memulihkan ekonomi yg porak poranda, pemerintah hari ini cepat move on," lanjutnya. 


Fahidin juga mengomentari pertumbuhan Bulukumba di sektor pariwisata.


Yang sebelumnya paling tinggi hanya Rp 4 miliar, dan di pemerintahan Harapan Baru pernah menembus di angka Rp 8 miliar. 


"Dan sekarang targetnya itu Rp 12 miliar, dan realisasinya sudah hampir Rp 6 miliar per Agustus 2024 kemarin," jelas Fahidin. 


Artinya, lanjut Fahidin, pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata pun mengalami peningkatan.


Pemerintah saat ini pun mencintai budaya dan tradisi sebagai warisan yang harus dijaga. 


"Heritage, pemerintah hari ini mencintai budaya, menempatkan Pinisi di atas bangunan modern, karena ini warisan dunia yang harus kita jaga," tegas Fahidin. 


"Dan sama dengan Gedung Ammatoa yang saat ini sedang dibangun, itu karena bentuk kecintaan terhadap budaya kita di Kajang," pungkasnya. ***

IKLAN

×
Berita Terbaru Update