-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Ribuan Masyarakat Sulawesi Selatan Hadiri Pamitan Tertunda di Kendari, Eks Ketua KKSS Bilang Nur Alam Sangat Berharga

Sabtu, 09 November 2024 | 18.03 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-09T11:09:04Z

 

Gambar : Eks Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam. (Foto/SimpulIndonesia.com).

SimpulIndonesia.com__KENDARI,— Eks Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr.H.Nur Alam, SE.,M.Si., gelar silaturahmi dan pamitan tertunda dengan warga Sulawesi Selatan. Sabtu, (9/11/2024).


Diketahui, kegiatan tersebut dihadiri ribuan warga Sulawesi Selatan yang berdomisili di Sulawesi Tenggara.


Dalam kegiatan ini, Nur Alam sebagai Eks Gubernur Sultra dua periode 2008 hingga 2018 belum sempat melakukan pamitan terhadap rakyatnya.


Eks Gubernur Sultra dua periode itu, banyak berkontribusi terhadap masyarakat sultra diberbagi sektor hingga di sandang tokoh pembangunan Sultra.


Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KSS) Sultra Nurdin Tompo, mengatakan bahwa bapak Nur Alam sangat berkomtribusi di Sultra.


“Bapak Nur Alam sangat berharga bagi kami atas kontribusinya yang sangat banyak untuk Sultra hal ini fakta, banyak sekali pembangunan yang dilakukan dan bermanfaat untuk masyarakat,”Terangnya.


Ia juga mengungkapkan ucapan terimkasih saat Eks Gubernur Sultra dua periode itu menjabat tidak membeda - bedakan dalam pemeritahannya.


“Kami banyak berterima kasih, bahkan warga Sulsel yang berdomisili Sultra juga di ikutkan terlibat dalam pemerintahaan secara adil dan merata tanpa membeda-bedakan saat ia menjabat,”Ungkapnya.


Sementara itu, Eks Gubernur Sulawesi Tenggara, Dr.H.Nur Alam, SE.,M.Si., mengatakan bahwa leluhur kita sama dari Sulsel tetapi saat ini kita Putra dan Putri terbaik Sultra.


“Leluhur kita di Sulawesi Selatan tetapi sekrang kita sudah menjadi Putra dan Putri terbaik Sulawesi Tenggara,”Kata Nur Alam dalam sambutannya.


Ia menerangkan bahwa yang dikatakan putra dan putri daerah Sultra ada beberapa syarat yang menjadi tolak ukur untuk memimpin.


“Kita cari saudara kita yang lahir atau nikah di Sultra, kalau juga tidak nikah setidaknya kerja disini dan paham soal Sultra kalau tidak memenuhi syarat berarti bukan putra atau putri daerah,”Terangnya.


Selanjutnya, Nur alam dalam sambutannya mengutip falsafah yang bisa dijadikan pedoman dalam memilih.


“Ada falsafah saya kutipkan kalau mau menanam pohon jangan menanam pohon di kebunya orang, karena pemilik tanah pasti marah, tetapi bantulah pemilik tanah itu untuk menanam pohon kalau sudah berbuah nanti berbagi inilah penitngnya toleransi,”Jelasnya.


Untuk diketahui, Dr.H.Nur Alam, SE.,M.Si., juga bagian dari lembaga Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan karena pernah menjadi pembina dan pelindung lembaga tersebut.(Nur).

×
Berita Terbaru Update