SimpulIndonesia.com__KONAWE UTARA,— Seorang ibu yang diduga dianiaya oleh keponakan Kepala Desa Marombo Pantai Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara, belum ditangkap. Kamis (27/12/2024).
Sebelumnya diberitakan, Kronologi kejadian penganiayaan tersebut bermula saat rombongan ibu-ibu beserta korban mendatangi kediaman oknum kepala desa marombo pantai.
Kedatangan rombongan ibu-ibu tersebut bukan tanpa sebab, kedatangan korban bersama ibu-ibu lainnya untuk meminta rekomendasi untuk lamaran kerja di salah satu perusahaan tambang yang ada di Desa Marombo Pantai.
Bukan hanya meminta rekomendasi, beberapa ibu-ibu tersebut mendatangi menanyakan lahan masyarakat yang sudah dikerjakan oleh perusahaan tambang.
Pada saat korban dan ibu-ibu lainnya duduk di teras rumah Kepala Desa Marombo Pantai, tiba-tiba dari belakang datang terlapor atas nama Yuanita (Y) memukul kepala bagian belakang korban.
Akibat dari kejadian tersebut korban merasa kesakitan, hingga diketahui kepala korban yang dipukuli oleh terlapor merupakan bekas operasi.
Dalam kejadian tersebut korban beserta saksi hingga kerabatnya melaporkan kejadian ini kepada pihak Polsek Wiwirano Kabupaten Konawe Utara.
Saat dikonfirmasi via whatsapp, ibu korban Mimi Racham mengatakan bahwa kepala korban yang dipukuli oleh pelaku bekas operasi bedah.
“Itu anakku kan begini, yang saya keberatan itu masalah fisiknya, itu kan kepalanya bekas operasi bedah dan tak boleh terbentur,”Kata Mimi Rachman kepada tim SimpulIndonesia.com.
Menurut Mimi Rachman, kepala korban saat ini terganggu dan korban merasakan sakit.
“Adanya pemukulan ini, anak saya merasakan sakit kepala setelah kejadian ini, dan pukulan itu sangat kuat yang menimpa kepala anak saya,”Tuturnya.
Mimi Rachman meminta kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku pemukulan yang merupakan keponakan dari istri kepala Desa Marombo Pantai.
“Kami meminta dan memohon bantuan kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku, kami sudah melaporkan kasus ini beberapa hari yang lalu,”Tutup Mimi Rachman.
Diketahui, korban masih merasakan sakit kepala hingga hari ini.
Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak penegak hukum, tim SimpulIndonesia.com masih berupaya melakukan konfirmasi. (Nur).