SimpulIndonesia.com__KENDARI,— Maraknya perkembangan teknologisaat ini tidak hanya memberikandampak yang positif dalamkehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat dimanfaatkan Sebagian orang yang tidak bertanggung jawabuntuk melakukan penipuan. Minggu (29/12/2024).
Salah satu modus penipuan yang marak dilakukan adalah melalui sosial media.
Nama Bea Cukai, instansi yang bertugas mengumpulkanpendapatan negara, sering disalahgunakan oleh parapenipu untuk mengeruk keuntungan dari para korbannya.
Dalam melakukannya, para pelaku menggunakan berbagaimacam taktik penipuan. Berikut ini adalah modus penipuanyang mengatas namakan Bea Cukai.
Pertama, toko online fiktif. Para pelaku menggunakan media sosial, terutama Facebook dan Instagram, untuk menawarkanbarang dengan harga yang sangat murah, jauh di bawah hargapasar, untuk menipu calon korban. Setelah transaksi, pelakulain mengidentifikasi diri mereka sebagai petugas bea cukaidan memberitahu korban bahwa barang yang dibeli adalahbarang ilegal.
Pelaku yang menyamar sebagai petugas bea cukai memintakorban untuk mentransfer uang ke rekening pribadi pelakuuntuk memenuhi kewajiban pajak mereka.
Cara ini biasanya disertai dengan ancaman penangkapan, penjara, atau denda yang tinggi dari pihak berwenang jikakorban tidak mentransfer uang tersebut.
Kedua adalah lelang palsu. Penjahat menawarkan baranglelang dengan harga murahmelalui berbagai salurantermasuk media sosial, grupWhatsapp, dan SMS berantai. Seringkali para penjahat akan mengatakan bahwa lelangtersebut secara resmi diselenggarakan oleh Bea Cukai tetapi diadakan secara tertutup.
Setelah calon korban menunjukkan ketertarikannya, pelakujuga meminta sejumlah uang untuk ditransfer ke nomorrekening pribadi, yang sering kali disamarkan sebagairekening lelang.
Ketiga, modus kiriman diplomatik. Penjahat mengatakankepada korban bahwa ada jenis kiriman diplomatik. Untukmeyakinkan korban, pelaku dapat menunjukkan dokumenresmi bahwa barang tersebut sedang ditahan di bea cukai.
Selain itu, korban diminta untuk mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening pribadi agar paket tersebut dapatditeruskan ke penerima.
Keempat, skema pencucian uang. Penipuan ini melibatkankorban dan penjahat, yang mengaku berada di luar negeri, bertemu secara online.
Penjahat tersebut kemudian berjanji untuk membawa uang tunai atau memberikan hadiah dalam jumlah besar.
Namun, uang tunai tersebut tertahan di bea cukai dan korban, penerima paket, harus membayar sejumlah uang agar pakettersebut dapat dikirim.
Kelima, modus asmara. Modus ini paling sering ditemukan di masyarakat karena pelaku harus terlebih dahulu mengenalkorban dan mempercayainya selama beberapa bulan.
Kebanyakan yang menjadi korban modus ini adalah kaumwanita karena pelaku yang melakukan penipuan denganalasan asmara masuk ke dalam kepercayaan mereka. Kerugianyang ditimbulkan adalah yang paling signifikan.
Modus operandi dari metode ini adalah setelah perkenalan dan membangun kepercayaan, pelaku mengaku telah mengirimkanbarang kepada korban yang biasanya berupa ponsel, tas, uang, uang tunai, dan barang berharga lainnya.
Penjahat lainnya menyamar sebagai petugas bea cukai dan mengklaim bahwa barang tersebut ditahan di bea cukai karenamelebihi batas atau bea masuk yang harus dibayar. Korban biasanya diminta untuk mentransfer uang ke rekening pribadipelaku agar barang dapat dikirim ke penerima.
Keenam, mendatangi penjual/warung eceran denganmengaku sebagai petugas Bea Cukai tanpa surat penugasandan atribut resmi dan meminta uang dengan jumlah tertentudengan alasan adanya pelanggaran di bidang cukai untukbarang yang dikenai cukai seperti rokok dan minumanberalkohol.
Bea Cukai Kendari memberikan beberapa tips untukmenghindari penipuan yaitu 1. selalu cek rekening yang digunakan oleh oknum tersebut,
2. Pembayaran pungutannegara atau denda yang resmi dilakukan langsung keRekening Penerimaan Negara dengan menggunakan kodebilling atau ke rekening penampungan kantor yang resmi, bukan ke rekening pribadi.
3. Untuk kiriman barang, lakukanpengecekan secara mandiri melalui lamanwww.beacukai.go.id/barangkiriman, karena semua barangkiriman dari luar negeri yang diberitahukan secara legal keBea Cukai akan dapat ditemukan/dilacak pada laman tersebut.
4. Selain itu, jika ada yang menyamar sebagai petugas Bea Cukai, masyarakat dapat langsung menghubungi kantor Bea Cukai terdekat atau menghubungi akun media sosial resmiBea Cukai. Untuk Bea Cukai Kendari Masyarakat dapatmenghubungi layanan informasi kami di nomor 0813-4443-5554.(Nur).