SimpulIndonesia.com__KENDARI,— Oknum guru yang diduga terlibat dalam kasus pelecehan terhadap siswi di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), memberikan klarifikasi terkait tuduhan tersebut.
Diketahui, Oknum yang dimaksud adalah Mansyur (45), yang menurut informasi adalah guru di SDN tersebut. Klarifikasi tersebut disampaikan di kantor LBH HAMI Kota Kendari, yang merupakan bagian dari Indolegal Law Firm.
Sebelumnya, saat ditemui di Polresta Kendari, Pengacara Korban, Nasruddin, S.H., M.H., beserta timnya, mengungkapkan bahwa korban dari tindakan oknum guru tersebut tidak hanya satu orang.
"Jadi setelah kita melakukan informasi-informasi kami mendapatkan yang lain ternyata korbannya bukan hanya satu orang, ada berapa orang yang kemudian menyampaikan informasi itu dan itu semua anak-anak jadi ada yang mantan muridnya ada yang masih muridnya," ujar Nasruddin pada Sabtu (11/01/2025).
Dalam klarifikasinya, Mansyur membantah tuduhan pelecehan tersebut. Menurutnya, apa yang dituduhkan kepadanya adalah fitnah besar. Ia mengungkapkan bahwa sebagai seorang guru, ia selalu menganggap siswa-siswanya seperti anak kandungnya.
"Yang pertama saya mau sampaikan kepada teman-teman media, guna mengembalikan nama baik saya, apa yang dituduhkan kepada saya itu jauh dari sebenarnya, itu fitna besar bagi saya jujur fitna, saya seorang guru menganggap bahwa siswa yang saya hadapi adalah anak saya, itulah anak-anak saya semua, dan saya tidak pernah ada niat untuk mencelakakan siswa, kurang lebih 10 tahun saya mengajar, kalau saya mau berbuat tidak baik saya telah mengajar selama 7 tahun di aliyah mts, tidak pernah ada niat saya berbuat yang tidak baik kepada siswa saya," katanya pada Sabtu (11/01/2025).
Dirinya menjelaskan bahwa kejadian yang dituduhkan kepadanya adalah akibat ketidakwajaran dan diduga sengaja dibuat-buat.
"Bahwa kejadian yang dituduhkan kepada saya itu adalah saya rasa hal yang tidak wajar nah ini dibuat-buat bagi saya hal ini hal yang dibuat-buat, karena saya memang dekat dengan anak-anak, karena saya ini adalah pembina olahraga di sekolah, saya banyak bergaul dengan anak-anak siswa-siswa," tambahnya.
Dirinya juga menceritakan kronologi kejadian tersebut. Pada hari Selasa, ia menerima informasi dari orang tua seorang siswi yang tidak masuk sekolah karena sakit. Namun, pada hari Rabu, siswi tersebut datang ke sekolah.
"Pada saat rabu pagi dirinya datang disekolah anak itu sudah datang, dirinya tanya katanya kamu sakit, ibumu wa dirinya kamu sakit, kenapa kamu tiba, baru dia bilang (Siswa) pak guru saya sudah sehat, dia dorong tangganya dimeja saya pegang oh ko masih sakit ini," ungkapnya.
Ia juga menceritakan peristiwa yang terjadi setelah itu.
"Pas saya bilang seperti itu bunyi bel apel, saya bilang anak-anak keluarmi apel, kau (siswa Diduga Korban) jangan keluar apel ko dudukmi didepan pintu, duduk di depan pintu terus saya tanya saya pegang jidatnya saya pegang seperti itu supaya saya tau bahwa anak ini sakit," kata Mansyur.
Dirinya menegaskan bahwa tuduhan ciuman yang beredar adalah tidak benar.
"Ada informasi berkembang saya pernah cium, saya katakan saya tidak pernah cium siap-siap, tidak pernah ada niatku, kan anak itu tempramen kalau ada lagi yang ganggu sedikit berteriak," tegasnya.
Sebelumnya, beredar video yang menunjukkan orang tua siswa mengeroyok guru tersebut setelah dituduh melakukan pelecehan.
Dirinya menjelaskan bahwa pada malam kejadian, ia dihubungi oleh kepala sekolah yang memberitahunya tentang laporan dari orang tua siswa terkait tuduhan pelecehan.
"Malam itu jam 11 malam saya di telfon sama pak kepala sekolah, dia bilang ada kejadian yang kamu alami di kelas, perasaan saya tidak ada pak kas, ini ada laporan dari orang tua siswa katanya anaknya tadi kamu ganggu," kata Mansyur.
Namun, saat ia tiba di sekolah, Mansyur langsung dikeroyok oleh sejumlah orang tua siswa.
"Saya kan merasa tidak bersalah, saya percaya diri datang di sekolah maksud saya datang ke sekolah mau datang di mediasi di ruangan guru, belum saya sampai di ruangan guru saya langsung di keroyok, kiri-kanan memukul menendang seperti yang ada di video-video," ungkap Mansyur.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa setelah insiden pemukulan, ia dibawa ke Polres untuk diperiksa.
"Setelah itu saya dibawa di mobil setelah itu langsung ke polres," jelasnya.
Sementara itu, pengacara Mansyur, Yendra Latorumu, S.H., menyatakan bahwa laporan terkait dugaan pelecehan dan pemukulan akan diproses sesuai hukum.
"Jadi sebenarnya yang kita mau uraikan disini apa tujuanya teman-teman hadir disini untuk menjelaskan kronologinya seperti apa yang sebenarnya, maupun yang berkembang ada laporan baru ada laporan tambahan itu haknya mereka untuk melaporkan," ujar Yendra.
Sebagai penutupan, Yendra Latorumu, S.H., juga menanggapi isu kesehatan yang beredar terkait kliennya.
"Kami mau sampaikan lagi terkait dengan oknum pengacara yang mengatakan klien kami sakit, jadi sampai hari ini kata kami klien kami sehat,"pungkasnya.(Nur).