Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Viral Kasus Dugaan Pelecehan di SDN Kendari, Orang Tua Korban Ceritakan Kronologi yang Sebenarnya

Jumaat, 10 Januari 2025 | 6:00 PTG WIB Last Updated 2025-01-10T11:44:22Z

 

Gambar : Orang tua korban, Sumaryono Sasmita Subarno saat ditemui di kantor pengacara Nasruddin.,S.H.,M.H., (Foto/SimpulIndonesia.com).

SimpulIndonesia.com__KENDARI,— Soal dugaan pelecehan yang baru-baru ini viral di media sosial, orang tua korban angkat bicara. Jumat (10/01/2025).


Baru-baru ini masyarakat kota kendari di gegerkan atas adanya dugaan pelecehan yang terjadi di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kota kendari sulawesi tenggara.


Pelecehan tersebut di duga dilakukan oknum guru inisial M (53).


Orang tua korban pelecehan tersebut saat ditemui di Kantor pengacara Nasruddin.,S.H.,M.H., mengatakan bahwa kasus pelecehan yang menimpa anaknya sudah berlangsung lama.


“Jadi awal saya cerita memang saya cerita sama keluarga, kakak saya, terus saya ketemu kakak saya di rumah orang tua kebetulan orang tua lagi sakit, setelah itu saya menunggu keluarga lagi,”Ujar Sumaryono Sasmita Subarno orang tua korban kepada Tim SimpulIndonesia.com.


Sumaryono juga menjelaskan bahwa dirinya memang ini ke sekolah anaknya untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.


“Saya memang ingin kesana untuk mengklarifikasi, kalau memang tuduh yang bilang bahwa saya bawa massa tidak benar, saya tidak sama-sama dia, saya datang sendiri saya masuk dan saya tidak melihat kebelakang,”Jelasnya.


Dirinya juga membantah adanya pendobrakan pintu yang terjadi di sekolah anaknya tersebut. 


“Sontak keluarga akan menyusul karena mungkin dia takutkan nanti terjadi apa-apa, dan keluarga ikut, kemudian kami masuk karena diluar parkirannya sempit, jadi kami masuk, kalau dibilang dobrak pagar itu tidak benar, kita turun dari kendaraan kita buka baik-baik pagar,”Bebernya.


Setibanya Sumaryono di sekolah anaknya tersebut, pihaknya langsung ke ruang guru mencari terduga pelaku.


“Saya langsung ke ruang guru, langsung saya cari guru itu, dan saya minta ke guru-guru lain untuk dipertemukan sama guru itu (M),”Jelasnya.


Kata Sumaryono setelah dari ruang guru, dirinya langsung ke ruang kelas anaknya yang berada dibelakang.


“Setelah saya kesana ke ruang guru tidak ada dia (M) saya menuju ke ruang kelas anak saya, saya kebelakang saya melihat kepala sekolah di tengah tapi saya awalnya tidak tau kalau itu kepala sekolah, saya bilang pak mana nama pak (M) mereka bilang tidak ada, lalu mereka bilang (M) siapa pak,”Bebernya.


Setelah lama mencari pihak pegawai yang mengenal Sumaryono, meminta dirinya untuk masuk ke ruang guru.


“Akhirnya kami ketemu dengan beberapa pegawai disitu yang kebetulan kenal-kenal kami juga akhirnya kami dibawa masuk ke ruang guru, setelah itu kami meminta didatangkan langsung terduga pelaku ini, disitu tidak ada respon, mereka mengatakan bahwa terduga pelaku ini masih diluarlah apalah padahal itu jam sekolah loh itu masa tidak ada,”Jelasnya.


Setelah berada di ruang guru, pihaknya meminta kepala sekolah untuk menelfon terduga pelaku.


“Pada saat itu kami meminta untuk ditelfon terduga pelaku, tapi kepala sekolah masih agak berat menelfon, tidak lama kemudian terduga pelaku datang, saya sebagai orang tua tersulut emosi lantaran anak saya dilecehkan, saya bahkan tidak mengenal terduga pelaku dan saya tidak pernah ketemu dengan orang ini,”Jelasnya.


Sumaryono juga membantah bahwa saudara kandungnya sama sekali tidak memukuli terduga pelaku, malah saudara kandungnya itu yang melerai dan melindungi terduga pelaku.


“Pada saat chaos di ruang guru karena terlalu lama dan sepertinya kami akan dimediasi, tidak lama terduga pelaku ini datang, kakak saya bisa dilihat di videonya tidak pernah memukul, tidak ada pemukulan yang dilakukan sama sekali oleh kakak saya, setau saya hanya saya yang memukul,”Tegasnya.


Dia juga menerangkan bahwa dirinya memakai mobil tua waktu ke sekolah anaknya.


“Saya kan datang pakai mobil tua, kalau saya undur gasnya dia mati, saya tidak menyeruduk, saya buka pelan-pelan pagarnya, saya masuk kemudian saya parkir lalu saya menuju ruang guru cari terduga pelaku,”Terangnya.


Dalam pengakuannya, Sumaryono mengatakan kejadian dugaan pelecehan tersebut itu sudah berlangsung lama. 


“Kejadian pelecehannya sebenarnya sudah lama, puncaknya itu pasa saya ada di luar kota, sudah sering kalau salim dia cipika-cipiki, suka dipeluk dan dipegang-pengang, sampai anak saya bilang kesaya, saya disayang sekali sama guru saya, maksudnya bagaimana nak, saya suka dipeluk baru dicium, saya langsung kaget, saya bilang tidak normal ini guru, artinya rasa sayang guru kepada murid ada batasannya,”Jelasnya.


Menurutnya puncak dari dugaan pelecehan tersebut pada saat dirinya masih berada di luar kota.


“Nah puncaknya itu pas hari itu saya kasih di rumah anak saya, saya tidak kasih pergi sekolah, besoknya masuk, pas masuk terduga pelaku bertanya ke anak saya kamu tidak enak badan kah? anak saya menjawab iya, yang lainnya disuruh keluar berbaris anak saya ditahan, disitu dia pakai jam tangan voicennya jam tangan IMO itu kan,”Beber Sumaryono.


Dalam kejadiannya kata Sumaryono isi pesan suara anaknya adalah meminta toloh ke ibunya.


“Mama tolong saya mama pak guruku dia kasih keluar semua orang saya tidak boleh, mama dia mau cium saya, kemudian dipegang-pegang pipinya dan mencoba untuk mencium, anak saya sampai ketakutan dan bilang pak guru gila, pak guru tidak boleh begitu, disitulah anak saya trauma, setelah itu anak saya lari ketakutan dan dia minta pulang,”Ujarnya.


Ia juga mengaku bahwa istrinya (Ibu Korban) pernah mendatangi terduga pelaku tapi malah ditertawakan.


“Istri saya pernah ke sana (ke sekolah) mengklarifikasi itu pak guru, dia ketawa-katawa saja itu terduga pelaku, dan dia bilang saya kuat iman, jadi istri saya bilang pak guru tidak mungkin anak saya bohong,”Tutup Sumaryono.


Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait, tim SimpulIndonesia.com masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak terkait.(Nur).




×
Berita Terbaru Update