.jpeg)
Pembubaran Geng Motor yang selama ini dianggap meresahkan dan menakutkan banyak orang ini, ditandai dengan deklarasi bersama di dilaksanakan tepat di depan Mapolda Kepulauan Bangka Belitung.
Pembubaran geng motor diawali dengan apel yang dipimpin langsung Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Hendro Pandowo.
Tampak terlihat anggota geng motor yang hadir di antaranya Big Family dan City Bastard asal Pangkalpinang. Mayoritas anggotanya berstatus pelajar SMP dan SMA/SMK. Sebelumnya, pelajar-pelajar ini pernah ditangkap karena akan terlibat tawuran.
Selesai membacakan ikrar, mereka kemudian menyerahkan atribut hingga bendera yang kemudian dibakar.
"Kemarin deklarasi penolakan, hari ini pembubaran geng motor. Kita harus menjaga generasi muda dari bahaya geng motor," ujar Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Hendro Pandowo kepada awak media.
Irjen Pol Hendro Pandowo mengatakan pembubaran ini adalah tindak lanjut dari konsep dan strategi Polda Babel serta masyarakat Babel untuk membubarkan geng motor yang di Kepulauan Bangka Belitung.
Ia berharap kegiatan yang dilakukan baik itu Polda, Polres dan Polsek akan terus dilakukan komitmen, konsisten dan kontinyu. Sehingga tercipta Zero geng motor di Bangka Belitung.
"Kita lihat, mereka tata-ratanya masih pelajar, Generasi Emas 2045 yang seharusnya kita jaga, kita didik dan di rawat. Mereka penerus generasi muda untuk mewujudkan Indonesia Emas," tuturnya.
Irjen Pol Hendro Pandowo mengatakan, pembubaran ini adalah tindak lanjut dari konsep dan strategi Polda Babel dan masyarakat Babel untuk membubarkan geng motor.
"Kemarin deklarasi penolakan, hari ini pembubaran geng motor. Karena kita harus men jaga generasi muda dari bahaya geng motor," kata Hendro.
Hendro berharap, kegiatan yang dilakukan baik Polda, Polres dan Polsek akan terus dilakukan komitmen, konsisten dan kontinyu sehingga zero geng motor di Bangka Belitung.
Lebih jauh Hendro menjelaskan saat ini Bangka Belitung telah zero geng motor yang kerap membuat resah masyarakat.
Namun, dirinya mengaku belum merasa berpuas diri dan tetap akan menggaungkan tentang bahaya geng motor.
Kesuksesan pembubaran keberadaan geng motor di Babel tersebut tak lepas dari ide atau konsep strategi Hendro, terutama atas dukungan Masyarakat.
"Ini adalah tindak lanjut dari konsep strategi Polda dan Masyarakat Bangka Belitung untuk membubarkan geng motor," sebut Hendro.
Untuk itu, Polda Babel meminta bagi Kapolres yang wilayahnya ada geng motor silahkan untuk melakukan langkah yang sama, seperti yang dilakukan Polda dan masyarakat Bangka Belitung.
Berdasarkan data Polda, total ada 54 nama geng motor yang terdeteksi. Anggotanya sampai ratusan orang dan mayoritas pelajar. Kini semua anggota tersebut dibubarkan. Polisi sebut kini Babel zero geng motor.
Satu di antara, pelajar terlibat geng motor Ramadani kepada awak media mengaku ikhlas geng motor dibubarkan. Dirinya menyadari tindakan mereka selama ini membahayakan masyarakat.
"Kami membahayakan Bangka Belitung. Tawuran membahayakan masyarakat. Kedepannya tidak adalagi," tutur Ramadani
Sementara itu, Dewan Pimpinan Daerah Barisan Relawan Cinta Tanah Air (DPD BARETTA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas yang diambil oleh Polda Kepulauan Bangka Belitung dalam membubarkan geng motor yang selama ini meresahkan masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua DPD BARETTA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Nurul Ikhsan, Amd, saat ditemui di Mako BARETTA usai kegiatan pembubaran geng motor.
Nurul Ikhsan menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Polda Babel yang dinilai sangat penting untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan di tengah masyarakat.
“Kami dari DPD BARETTA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengapresiasi langkah tegas Polda Babel dalam membubarkan geng motor yang selama ini meresahkan masyarakat. Tindakan ini bukan hanya menjadi langkah penegakan hukum, tetapi juga upaya melindungi generasi muda dari perilaku yang menyimpang,” ungkap Nurul Ikhsan.
Nurul Ikhsan juga menegaskan bahwa BARETTA akan bersinergi dengan pihak kepolisian dalam upaya preventif dan edukasi. Salah satu langkah yang direncanakan adalah menggelar sosialisasi kepada generasi muda agar memahami dampak buruk dari aktivitas geng motor.
Dikatakannya, sebagai organisasi yang peduli terhadap kebangsaan dan generasi penerus, siap bersinergi dengan pihak kepolisian dalam upaya edukasi dan pencegahan.
Termasuk menggelar sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada remaja tentang pentingnya menjauhi aktivitas negatif seperti ini.
"Mari kita ciptakan bersama lingkungan yang aman, nyaman dan kondusif bagi masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” lanjutnya.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, aparat kepolisian dan elemen masyarakat seperti BARETTA, langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Aimy).