.jpeg)
Pasalnya, meskipun pemerintah kota (Pemkot) Kendari menyatakan bahwa ritel tersebut tidak memiliki izin yang sah, Gangga Mart tetap melanjutkan aktivitas operasionalnya hingga saat ini.
Gangga Mart, yang bergerak dalam distribusi bahan pangan di Kota Kendari, telah menjadi sorotan publik, terutama karena lokasinya yang sangat dekat dengan pasar rakyat Pondambea.
Jarak antara Gangga Mart dan pasar rakyat Pondambea diperkirakan hanya sekitar 100 meter, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap dampaknya bagi pedagang pasar.
Seorang pedagang yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan keluhannya terkait keberadaan Gangga Mart yang dianggap mengganggu.
Ia menyebutkan bahwa keberadaan Indomaret yang cukup jauh dari pasar saja sudah cukup mengurangi pengunjung pasar, apalagi dengan hadirnya Gangga Mart yang semakin membuat pembeli sepi.
“Memang terganggu kami di sini, jadi sepi. Saat pembangunan Indomaret saja sudah terganggu, apalagi sekarang ada Gangga Mart,” ujarnya pada Sabtu (8/2/2025) lalu.
Pedagang tersebut juga menyatakan bahwa jika pemerintah tidak segera menanggapi masalah ini, maka kesalahan ada pada pihak Pemkot Kendari yang membiarkan pembangunan ritel modern dekat pasar rakyat.
“Kalau pemerintah biarkan, berarti kesalahan pemerintah, kenapa ada pembangunan dekat pasar, akhirnya kami tersiksa karena sedikit pembeli,” keluhnya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Kendari, Alda Kesutan Lapae, menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan rekomendasi terkait pembangunan Gangga Mart.
Ia menegaskan bahwa jika sebuah ritel modern terlalu dekat dengan pasar rakyat, izinnya tidak akan diberikan.
Bahkan, ia menyebutkan bahwa Indomaret yang berjarak sekitar 900 meter dari pasar rakyat sudah menjadi persoalan.
“Kalau terlalu dekat seperti itu (pasar rakyat), tidak mungkin ada izin. Indomaret yang berjarak 900 meter saja di sekitar Wayong sudah kita permasalahkan, apalagi yang seperti ini,” tegasnya saat dikonfirmasi pada Jumat (7/2/2025).
Lebih lanjut, Alda mengacu pada Peraturan Walikota (Perwali) No. 17 Tahun 2019 yang mengatur bahwa pasar modern dan swalayan harus berjarak minimal 1 kilometer atau 1000 meter dari pasar rakyat.
"Perwali No. 17 Tahun 2019 sudah tertulis bahwa pasar modern dan swalayan harus berjarak 1 kilometer atau 1000 meter dari pasar rakyat," ujar Alda.
Dia pun menegaskan bahwa hingga saat ini Gangga Mart belum memiliki izin yang sah untuk beroperasi.
“Memang belum ada izinnya,” tambahnya.
Di sisi lain, pemilik Gangga Mart, Made Ali, saat dihubungi melalui WhatsApp beberapa hari lalu, membantah klaim bahwa ritel tersebut tidak memiliki izin.
Ia menyatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan izin dari Pemkot Kendari, khususnya dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kendari.
"Sudah lengkap," katanya singkat, menegaskan bahwa seluruh izinnya sudah sesuai prosedur.
Sampai berita ini ditayangkan Tim SIMPULINDONESIA.COM masih berupaya melakukan konfirmasi hingga penelusuran terkait izin Gangga Mart. (Nur).