.jpeg)
SIMPULINDONESIA.COM__KENDARI,— Keberadaan Ritel Modern Gangga Mart yang berlokasi di Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), kini menjadi keluhan serius dari para pedagang di Pasar Rakyat Pondambea. Sabtu (08/02/2025).
Diketahui, Gangga Mart, yang juga dikenal dengan nama UD Putra Gangga, bergerak di bidang distribusi bahan pangan di Kota Kendari.
Namun, keberadaan ritel tersebut sangat mengganggu para pedagang di pasar tersebut.
Seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan rasa kesalnya dan menyatakan bahwa seharusnya ritel tersebut tidak ada karena terlalu dekat dengan pasar.
“Sebenarnya memang tidak bisa karena dekat dengan pasar, Sebenarnya saya ingin menolak, tapi saya merasa tidak enak,” kata pedagang tersebut saat ditemui awak media pada Sabtu (8/2/2025).
Dirinya tersebut juga mengungkapkan bahwa keputusan ada di tangan pemerintah, Ia berpendapat bahwa seharusnya ada aturan yang melarang keberadaan ritel tersebut di dekat pasar.
“Semua tergantung pemerintah, seharusnya tidak boleh, karena ada aturannya,” jelasnya.
Menurutnya, meskipun ingin menolak, ia merasa perjuangannya akan sia-sia.
“Pemerintah yang atur bagaimana, kalau kita mau menolak, susah, karena percuma,” tegasnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa dengan adanya ritel modern di dekat pasar, jumlah pembeli semakin sedikit.
Ia menyebutkan bahwa saat pembangunan Indomaret saja yang cukup jauh dari pasar sudah cukup mengganggu, apalagi dengan kehadiran Gangga Mart yang semakin membuat pembeli sepi.
“Memang terganggu kami di sini, jadi sepi. Saat pembangunan Indomaret saja sudah terganggu, apalagi sekarang ada Gangga Mart,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, jika pemerintah membiarkan hal ini, maka kesalahan ada pada pihak pemerintah yang memungkinkan pembangunan ritel tersebut dekat dengan pasar.
“Kalau pemerintah biarkan, berarti kesalahan pemerintah, Kenapa ada pembangunan dekat pasar, Akhirnya kami tersiksa karena sedikit pembeli,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kota Kendari, Alda Kesutan Lapae, yang dikonfirmasi melalui WhatsApp, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan rekomendasi terkait perkembangan teknis Gangga Mart.
Ia menegaskan bahwa jika sebuah ritel modern terlalu dekat dengan pasar rakyat, izin tidak mungkin diberikan.
Bahkan, menurutnya, ritel besar seperti Indomaret yang berada sekitar 900 meter dari pasar rakyat saja sudah menjadi persoalan.
“Kalau terlalu dekat seperti itu (pasar rakyat), tidak mungkin ada izin. Indomaret yang berjarak 900 meter saja di sekitar Wayong sudah kita permasalahkan, apalagi yang seperti ini,” Ucapnya pada Jumat (7/2/2025).
Ia juga menyayangkan bahwa selama ini perhatian lebih hanya diberikan pada Indomaret dan Alfamidi, sementara ritel modern lainnya, seperti Gangga Mart, tidak mendapatkan perhatian yang sama.
“Inilah yang menjadi PR kita, kenapa yang kita permasalahkan hanya Indomaret dan Alfamidi, Kenapa dengan toko lain, Padahal ritel modern juga,” ucapnya.
Menurutnya, berdasarkan Peraturan Walikota (Perwali) No. 17 Tahun 2019, pasar modern dan swalayan harus berjarak minimal 1 kilometer atau 1000 meter dari pasar rakyat.
“Perwali No. 17 Tahun 2019 sudah tertulis bahwa pasar modern dan swalayan harus berjarak 1 kilometer atau 1000 meter dari pasar rakyat,” tegasnya.
Sebagai penutup, dirinya menegaskan bahwa hingga saat ini Gangga Mart belum memiliki izin yang sah untuk beroperasi.
“Memang belum ada izinnya,” pungkasnya.(Nur).