.jpeg)
SIMPULINDONESIA.COM__KENDARI,— Aktivitas hauling salah satu perusahaan tambang di Kelurahan Tondonggeu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dinilai sangat meresahkan bagi warga setempat. Rabu (12/02/2025).
Pasalnya puluhan truk pengangkut ore nikel yang melintas di jalan umum menyebabkan kemacetan panjang dan dinilai membahayakan pengguna jalan lain.
Dari video yang beredar di media sosial memperlihatkan antrean kendaraan yang terhenti akibat lalu lintas yang tersendat.
Bahkan belasan mobil warga terlihat terjebak, sementara truk-truk pengangkut nikel berhenti di tepi jalan, memperparah kepadatan.
Seorang warga yang terdampak, Rahmat (35), mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi yang sangat diresahkan masyarakat.
"Aktivitas pengangkutan ore nikel di Kelurahan Tononggeo sangat mengganggu aktivitas warga karena menyebabkan kemacetan panjang. Kami sulit beraktivitas, anak-anak sekolah dan pekerja telat karena jalan macet," bebernya, Rabu (12/2/2025).
Tak hanya soal kemacetan, warga juga mengkhawatirkan faktor keselamatan. Truk-truk bermuatan berat kerap berhenti sembarangan di tepi jalan, meningkatkan risiko kecelakaan.
"Syukur tidak ada ambulans yang terjebak di sini. Kalau ada, bisa berbahaya bagi pasien yang butuh penanganan cepat. Kondisi ini harus segera ditertibkan," ungkap Yudi, warga lainnya.
Parahnya lagi, aktivitas hauling ini menyebabkan jalanan menjadi licin dan berlumpur akibat tumpahan ore nikel, meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengendara roda dua maupun roda empat.
Untuk itu, warga meminta Pemerintah Daerah dan kepolisian segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini. Mereka menginginkan adanya pengaturan waktu operasional truk hauling agar tidak beroperasi di jam sibuk guna mengurangi kemacetan.
"Seharusnya ada aturan yang jelas soal jam operasional truk tambang ini. Jangan sampai aktivitas mereka justru mengorbankan keselamatan pengguna jalan lain," kata Ardi warga lainnya.
Selain itu, warga juga menuntut adanya penegakan aturan lalu lintas yang lebih ketat terhadap kendaraan yang parkir sembarangan di tepi jalan.
"Kami berharap pemerintah bisa menegur dan menindak perusahaan yang tidak memperhatikan dampak hauling ini. Jika perlu, ada jalur alternatif yang tidak melewati pemukiman," tambahnya.
Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait, Tim SIMPULINDONESIA.COM masih berupaya lakukan konfirmasi.(Nur).