.jpeg)
SIMPULINDONESIA.COM__KONAWE SELATAN,— Kasus penyerobotan lahan kembali terjadi di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra). Sabtu (15/02/2025).
Kali ini, lahan milik Rahmat Buhari di Desa Landipo, Kecamatan Moramo, menjadi sasaran penyerobotan oleh tiga perusahaan tambang pasir silika, yaitu PT. Matra Mining Indonesia, PT. Bintang Energi Mineral, dan PT. CPS.
“Pada hari Minggu, 19 Januari 2025, pukul 14.28 WITA, dua alat berat merek Kobelko EX-023 SK 200 milik ketiga perusahaan tersebut terlihat beroperasi di lahan milik Rahmat Buhari,” kata Wiwin selaku anak pemilik lahan kepada media ini, Sabtu (15/2/205).
Ia menjelaskan bahwa Kedua alat berat tersebut dioperasikan oleh Juna dan La Boka. Saat pemilik lahan tiba di lokasi dan meminta para pekerja untuk menghentikan aktivitas dan mengeluarkan alat berat, seorang karyawan perusahaan bernama Riki Sanjaya datang menemui pemilik lahan.
“Para pekerja akhirnya menghentikan aktivitas mereka,” jelasnya.
Wiwin mengatakan penyerobotan lahan, penggalian dan pemindahan material pasir silika kuarsa di lahan milik Rahmat Buhari juga telah dilakukan oleh perusahaan sejak akhir tahun 2024.
“Material yang tidak diketahui jumlah tonasenya ditampung di stock file pencucian milik perusahaan,” ujarnya.
Sebelumnya, pemilik lahan telah memperingatkan pihak manajemen perusahaan melalui Sumarsono Rivai, Alex, Mufti, dan Anto di sebuah rumah makan di Kendari pada tanggal 23 Desember 2024.
Namun, peringatan tersebut tidak diindahkan.
Penyerobotan lahan kembali terjadi pada tanggal 14 Februari 2025.
Sejumlah alat berat jenis ekskavator merek Sumitomo berwarna kuning terlihat menggali material silika di lahan milik Rahmat Buhari.
Wiwin berharap pihak kepolisian dan pemerintah daerah segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan keadilan bagi dirinya. (Nur).