.jpeg)
Aliansi Reformasi Masyarakat Bangka (ARMABA) spontan bereaksi saat mendengarkan aksi penyegelan Sekretariat ISBA Yogyakarta oleh Pemerintah Kabupaten Bangka.
Hal itu disampaikan Ketua ARMABA, Moris Purnama dalam konferensi pers di salah satu warung kopi (Warkop) Pangkopi, pada Rabu (5/3/2025) malam.
Dikesempatan itu, Moris Purnama menyebutkan bahwa Pemkab Bangka telah arogan dalam bertindak seolah tidak mau berkompromi terhadap hak dan kepentingan mahasiswa dalam hal ini ISBA Yogyakarta.
“Kita akan lawan arogansi ini apalagi kedatangan Satpol PP yang melakukan penyegelan ini adalah bentuk intimidasi terhadap adik-adik kita mahasiswa .
Ini tak bisa dibiarkan, kita harus lawan. Jika mereka tidak bisa berkompromi kami akan turunkan puluhan alumni untuk menduduki asrama," tegas Moris Purnama
Dengan adanya aksi penyegelan tersebut, ARMABA mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh Pemkab Bangka yang mengirim 5 orang Satpol PP dan melakukan penyegelan terhadap sekretariat asrama ISBA Yogyakarta.
Selain itu, Moris Purnama juga mendesak DPRD Bangka agar serius menyikapi permasalahan asrama ISBA ini. Jangan sampai RDP kemarin yang dilaksanakan hanya seremonial saja. ARMABA ini organisasi intelek dan berintegritas.
“Harusnya DPRD Bangka sigap menyikapi aspirasi kami yang hari ini kami nilai tidak ada perkembangan pasca RDP. Malahan Wacana perubahan Perda yang kami sinyalir akan mengkomersialkan asrama,” sindirnya.
Jika hal ini sampai terjadi, lanjut kami anggap patut diduga pemufakatan jahat perampasan hak ISBA Jogyakara yang sebelumnya mendapat amanah terhadap pengelolaan asrama tersebut.
“Tidak ada asrama tersebut kalau bukan karena ada mahasiswa Bangka yang saat itu kita masih bagian dari Sumsel yang berarti hak seluruh mahasiswa Bangka termasuk Belitung,” tutupnya. (Aimy).
