.jpeg)
SIMPULINDONESIA.com_Bulukumba, Sulawesi Selatan – Kabupaten Bulukumba memiliki berbagai situs bersejarah yang menjadi saksi perjalanan Islam di wilayah ini. Dua di antaranya adalah Sumur Panjang dan Makam Dato Tiro, yang hingga kini masih dijaga dan menjadi tujuan ziarah masyarakat.
Sumur Panjang: Sumber Air Bersejarah
Sumur Panjang merupakan salah satu peninggalan yang diyakini memiliki keterkaitan erat dengan penyebaran Islam di Bulukumba. Konon, sumur ini digunakan oleh para penyebar Islam, termasuk Dato Tiro, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keperluan ibadah.
Meskipun belum banyak literatur yang mendokumentasikan sejarah sumur ini, masyarakat setempat mempercayai bahwa airnya memiliki keberkahan dan tidak pernah kering, bahkan di musim kemarau. Keberadaan sumur ini menjadi simbol penting dalam sejarah Islam di Bulukumba.
Makam Dato Tiro: Pusat Ziarah dan Napak Tilas Perjuangan Islam
Tak jauh dari Sumur Panjang, terdapat Makam Dato Tiro yang terletak di Kecamatan Bontotiro. Makam ini menjadi tempat peristirahatan terakhir Syekh Abdul Jawad, seorang ulama besar asal Minangkabau yang berperan penting dalam Islamisasi Sulawesi Selatan pada abad ke-17.
Dato Tiro merupakan salah satu dari Dato Tiga Luwu, bersama Dato Ri Bandang dan Dato Patimang, yang berjasa dalam menyebarkan Islam di wilayah ini. Berkat dakwahnya, Islam berkembang pesat dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Bulukumba hingga saat ini.
Hingga kini, Makam Dato Tiro masih ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah. Mereka datang untuk mengenang perjuangan sang ulama sekaligus berdoa di lokasi yang dianggap memiliki nilai spiritual tinggi. Tradisi ziarah ini semakin ramai pada momen-momen keagamaan seperti Maulid Nabi dan bulan Ramadhan.
Pelestarian Sejarah dan Budaya Islam di Bulukumba
Pemerintah daerah bersama masyarakat terus menjaga keberadaan Sumur Panjang dan Makam Dato Tiro sebagai bagian dari warisan sejarah. Diharapkan, generasi muda dapat mengenal lebih dalam tentang perjalanan Islam di Sulawesi Selatan dan menghargai peran para ulama dalam menyebarkan ajaran agama.
Dengan nilai sejarah dan spiritualnya yang kuat, Sumur Panjang dan Makam Dato Tiro menjadi destinasi yang tak hanya menarik bagi peziarah, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin menelusuri jejak Islam di tanah Bugis.