.jpeg)
SIMPULINDONESIA.COM__KENDARI,— Seorang warga mengungkapkan keluhannya terkait bahan bakar minyak (BBM) jenis solar berbau minyak tanah yang dibeli di salah satu penampung BBM di Desa Andanete, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Jumat (06/03/2025).
Pasalnya, solar yang diisikan ke kendaraan tersebut diduga tercampur minyak tanah.
Keluhan bermula ketika kendaraan warga tersebut mengisi solar di salah satu penampung BBM yang berlokasi didepan SPBU Kolono di Desa Andanete, Kecamatan Kolono Konawe Selatan, pada Rabu (5/3/2025) kemarin.
Warga yang enggan disebutkan namanya tersebut menceritakan kronologi saat membeli solar di tempat itu.
"Saya beli solar di depan SPBU Kolono, dengan harga 380 ribu perjergen," katanya pada Jumat (6/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa tempat pembelian bbm solar tersebut adalah penampung solar yang berada tepat di depan SPBU Kolono.
"Pas saya mau isi saya tanya juga ke penjual di mana dia biasa membeli solar, katanya dia selalu beli di SPBU Kolono," jelasnya.
Menurut pengakuannya, penjual memang sudah lama membeli solar dari SPBU Kolono.
"Dia bilang itu orang dari dulu dia mengambil terus di sana (SPBU Kolono)," jelasnya.
Saat melakukan pengisian pihaknya merasa janggal karena solar yang diisikan di kendaraannya berbau minyak tanah.
Dirinya juga menanyakan perihal bau solar yang mirip minyak tanah, pemilik penampung menjawab bahwa bau tersebut memang biasa ditemukan pada solar murni.
"Saya tanya kenapa ini bau minyak tanah, dan dia bilang memang kalau itu solar murni, bau seperti itu," ujarnya.
Namun, warga tersebut tidak yakin dengan penjelasan itu karena ia tidak tahu bagaimana bau solar yang sebenarnya.
Ia kemudian membawa pulang penyaring solar yang digunakan oleh pemilik penampung untuk diuji oleh keluarganya.
"Saya bawa pulang kos kaki yang digunakan sebagai penyaring solar, setelah itu saya kasih cium ke sepupu saya, dan sepupu saya bilang itu bukan solar, melainkan minyak tanah," katanya.
Warga tersebut juga mengungkapkan bahwa ia membeli solar sebanyak 1 jerigen dengan harga 400 ribu rupiah.
"Saya beli 1 jerigen solar seharga 400 ribu," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Kolono, Ipda Reflian Budini S saat di konfirmasi mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui hal tersebut.
"Saya tidak tahu, coba konfirmasi ke Polres atau Kasatreskrim terkait itu, bukan domainnya Polsek," ujarnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Polres Konawe Selatan telah melakukan penyidikan terkait peredaran BBM oplosan.
Sebelumnya viral kasus BBM jenis Pertalite yang merusak kendaraan masyarakat.(Nur).