
Pernyataan ini disampaikan pada pidato perdananya dalam Rapat Paripurna DPRD Babel, Senin (21/4/2025),
Hidayat Arsani atau bang Dayat sapaan akrab pada dirinya ini menyatakan bahwa prioritas utamanya adalah mengupayakan agar dana raksasa tersebut bisa kembali ke kas daerah.
"Sekarang ini dengan dilantiknya saya secara sah, kita akan mengusahakan PAD Rp. 271 triliun itu dapat kembali ke dalam kas daerah," tegasnya dalam sesi wawancara dengan awak media.
Tak hanya soal kerugian negara, Hidayat juga menyambut baik tiga poin rekomendasi DPRD Babel dalam Paripurna tersebut.
Ia memastikan bahwa pemerintahannya akan membuka ruang kolaborasi luas dengan seluruh pemangku kepentingan demi mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang merata.
"Ya, ubtuk saat ini ekonomi Bangka Belitung sedang tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, kami akan menjalin hubungan baik dengan semua elemen dan menjunjung tinggi nilai keadilan serta pemerataan pembangunan," tutur Hidayat Arsani dalam pernyataan yang cukup terbuka dan reflektif,
Bapak Hidayat Arsani yang kembali memegang tampuk kepemimpinan setelah beberapa tahun absen dari jabatan publik, juga sempat menyentil soal usianya yang tak lagi muda.
Sehingga dirinya menyebutkan pentingnya mengelolaan emosi dan membuka diri terhadap kritik publik sebagai wujud kepemimpinan yang sudahmatang.
"Saya sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari masyarakat. Dengan komunikasi yang jujur dan transparan, kita bisa membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah," ungkapnya dengan nada lembut.
Selain agenda besar pengembalian kerugian negara, Bapak Hidayat Arsani juga menyoroti permasalahan internal birokrasi di Pemprov Babel, terutama soal kekosongan jabatan strategis.
"Kita akan segera melakukan rotasi sesuai prinsip meritokrasi. Pemerintah Babel kekurangan pejabat eselon II. Ini harus kita tata ulang agar roda pemerintahan berjalan maksimal," tukasnya.
Dipastikan, langkah awal Bapak Hidayat Arsani ingin menunjukkan bahwa periode kepemimpinannya bukan hanya sebatas seremoni, tapi dimulai dengan agenda kerja besar yang menuntut ketegasan, integritas, dan keberanian politik. (Aimy)
Sumber : KBO Babel